DAMPAK PASAR DISTRIBUTOR TERHADAP HARGA JUAL MINYAK GORENG

Abstract

Secara umum, mekanisme pasar dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk membeli dan menjual barang dan jasa. Mengenai pengertian pasar seperti yang didefinisikan oleh penelitian ekonomi Pasar adalah lokasi di mana pembeli dan penjual berbagai barang, jasa, atau sumber daya bertemu. Konsumen yang membutuhkan barang dan jasa termasuk di antara para pembeli, demikian pula industri yang membutuhkan tenaga kerja, modal, dan bahan baku produksi berkualitas tinggi untuk menghasilkan barang dan jasa. Industri ini juga mencakup penjual, yang menyediakan barang atau jasa yang diminta pelanggan; buruh menjual pekerjaan dan penguasaan mereka, pemilik tanah menyewakan atau menjual sumber dayanya, sedangkan pemilik modal menawarkan penawaran manfaat dari latihan bisnis tertentu. Dalam kebanyakan kasus, setiap orang atau industri apa pun akan bertindak sebagai pembeli dan penjual. Jenis eksplorasi yang digunakan oleh para ilmuwan adalah ekspresif subjektif, eksplorasi semacam ini cocok untuk digunakan dalam pemeriksaan ini mengingat metode yang logis ekspresif subyektif khususnya memecah, menggambarkan dan menyimpulkan keadaan yang berbeda dari keadaan tersebut dari informasi yang berbeda dikumpulkan sebagai pertemuan atau persepsi dalam hal menggali permasalahan yang terjadi di lapangan. Pandemi Covid 19 berdampak pada dinamika situasi pangan nasional. Dampak PSBB dan protokol kesehatan lainnya membatasi mobilitas dan mendorong aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sembako terbatas. Harga eceran secara umum naik akibat terhambatnya penerapan PSBB terhadap aktivitas rantai pasok komoditas pangan pokok dan strategis.